Minggu, 19 September 2010

Pengantar Pendidikan "Aliran-aliran pendidikan dan implikasi terhadap dunia pendidikan"

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN DAN IMPLIKASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Oleh karena itu bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik, pengaruhnya sampai saat ini dan dua tonggak penting pendidikan di Indonesia.

A. ALIRAN KLASIK
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu. Aliran ini yang
meragukan pendidikan untuk perkembangan seseorang karena
dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik.

d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.

2. Gerakan Baru dalam Pendidikan
a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.
Prinsip – prinsip pengajaran alam sekitar:
1). Dengan paengajaran alam sekitar guru dapat memperakgakan
secara langsung.
2) Memberikan kesempatan yang sebesar – besarnya supaya anak
aktif.
3). Memungkinkan memberikan pelajaran totalitas karena tidak
mengenal mata pelajaran, tapi dalam belajarnya terdapat
unsur – unsur dari setiap mata pelajaran yang berbeda.
Keuntungan pengajaran alam sekitar:
1). Pelajaran ini menentang verbalisme dan intelektualisme.
2). Objek alam sekitar akan membangkitkan perhatian spontan dari anak yang akan mendorong melakukan kegiatan dengan sepenuh hati
3). Anak didorong untuk aktif dan kreatif.

b. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre d’interet.
Ciri Khas pusat pengajaran:
1). Metode global (keseluruhan), dari hasil yang didapat
observasi dan tes, bahwa anak – anak mengamati dan
mengingat secara global ( keseluruhan).
2).Centre d interst(pusat – pusat minat) bahwa anak – anak
mempunyai minat yang spontan.

Asas – asas pengajaran pusat perhatian:
a. Didasarkan atas kebutuhan anak.
b. Setiap bahan ajar harus merupakan suatu keseluruhan.
c. Hubungan keseluruhan adalah hubungan simbiosis, yaitu hubungan salaing membutuhkan.
d. Anak didorong untuk selalu aktif dan mandiri.
e. Harus ada hubungan yang erat antara sekolah dan dirumah


c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.

Dasar – Dasar Sekolah Kerja:
a. Anak aktif berbuat, mengamati sendiri dan mencari jalan keluar sendiri.
b. Pusat kegiatan pelajaran adalah anak didik.
c. Mendidik anak menjadi pribadi mandiri dan bertanggung jawab.
d. Bahan pelajaran disusun dalam suatu totalitas.
e. Mementingkan pengetahuan fungsional yang dapat
dipergunakan untuk memprakarsa, mencipta, berbuat.
f. Bentuk masyarakat kecil dimana anak mendapat latihan dan pengalaman yang amat penting artinya bagi pendidikan moral, sosial, kecerdasan.

d. Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nama pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.


B. Lembaga Pendidikan yang berjiwa Nasional di Indonesia sebelum Kemerdekaan

Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

1. Perguruan Taman Siswa
Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.
a. Asas dan Tujuan Taman Siswa

¬¬¬Asas Taman Siswa
• Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
• Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
• Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
• Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
• Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.

¬Tujuan Taman Siswa
• Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
• Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
b. Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang dilakukan oleh taman siswa adalah menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.
c. Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.

2. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).
a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut
Ø Berpikir logis dan rasional
Ø Keaktifan atau kegiatan
Ø Pendidikan masyarakat
Ø Memperhatikan pembawaan anak
Ø Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:
• Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
• Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
• Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
• Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab.
• Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.
b. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan majalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c. Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.

3. Perguruan Muhammadiyah
Didirikan tanggal 18 november 1912 di yogyakarta, oleh KH Ahmad Dahlan merupakan gerakan islam amal ma’ruf nahimunkar beraqidah islam dan bersumber pada alquran dansunah serta menjunjung tinggi ajaran agama islam sehinggatercipta masyarkat islam yang sebenarnya – benarnya.

Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah:
1) Kerusakan di bidang kepercayaan/ agama (aqidah)
2) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih.
3) Kemunduran dalam pendidikan islam
4) Kemajuan zending kristen dan misi katolik.
Tujuan Pendidikan Muhammadiyah
- Aqidah yang lurus
- Akhlaqul karimah( Budi pekerti yang terpuji).
- Akal yang sehat dan cerdas.
- Keterampilan
- Pengabdian pada masyarakat.

Dasar Pendidikan Muhammadiyah:
1. Tajjdid, ialah kesetiaan kiwa berdasarkan pemikiran baru
untuk mengubah cara berfikir .
2. Kemasyarakatan,yaitu antara individu dan masyarakat diciptakan suasana yang salaing mebutuhkan.
3. Aktivitas, artinya anak didik harus mengamalkan semua yang diketahui.
4. Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang
Didirikan pada tanggal 1 November 1923 oleh Rahmah El Yunusiyah.
Latar Belakang Berdirinya Diniyah Putri:
 Karena ketidak puasan terhadap rahmah el yunusiyah terhadapdiniyah school yang melayani kebutuhan wanita yang tidakterjangkau baik yang berkaitan dengan persoalan agama, maupun yang berkaitan dengan kebutuhan keterampilan keputrian sebagai istri, anak.

Tujuan Pendidikan Diniyah:
 Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan islam
dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa islam dan ibu
pendidik yang cakap arif serta bertanggung jawab.
Dasar Pendidikan Diniyah Putri:
 Didasarkan pada ajaran agama islam dengan berpedoman pada Alqur’an dan Sunah Rasul.
Sumber Bacaan:

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Pengantar-Pendidikan-UNP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar